Sabtu, 03 November 2012

Sejarah Perencanaan Wilayah dan Kota di Dunia

Sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota di dunia dimulai pada zaman pra Yunani (zaman perunggu), Yunani, Romawi, abad pertengahan, Renaissance dan Boroque, Revolusi Industri hingga pasca industri. 



Kali ini saya mencoba mengetahui sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota. Mengenai sejarah perkembangan perencanaan wilayah dan kota di dunia lebih jelasnya sebagai berikut :

Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu)
Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara 3000 - 5000 orang). Berfungsi sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur), serta kesenian. Serta lokasinya berada di tepi sungai-sungai besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian, pertahanan, dan transportasi). Hal ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota; Contoh kotanya : Babilon di Irak, Ur di Turki dan Kahun di Mesir.

Zaman Yunani 
Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak di tangan raja). Tempat-tempat persidangan demokrasi (lapangan terbuka) mengganti istana raja sebagai pusat kota. Terjadi sub urbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran. Muncul seorang bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis percanaan fisik kota. Contoh kotanya : Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir dan Thurij di Italia. Jumlah penduduknya diperkirakan antara 40.000 - 100.000.

Zaman Romawi
Terkenal dengan pandangan Pax Romano. Keberhasilan menaklukkan wilayah lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di seluruh imperiumnya dari Inggris sampai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir. Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus komunikasi dan perdagangan dari Roma dan memudahkan pasukan bergerak untuk mengamankan dan menumpas pemberontakan. Hal tersebut menjadi perencanaan wilayah yang pertama dikota itu dengan dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud untuk menegakkan citra hukum dan keterlibatan. Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda kebesaran dirinya, setiap Kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang sering digunakan untuk pertemuan politik dan bisnis. Pada masa itu pengaruh gereja terhadap bangunan-bangunan kota sangat besar. Munculnya kepemilikan lahan yaitu tuan tanah - tuan tanah (feodalisme). Namun penemuan bahan peledak pada akhirnya mempengaruhi bentuk kota. Benteng-benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-daerah penyangga sebagai tempat pertahanan keamanan.

Renaiisance dan Boroque
Mulai muncul seni sehingga kota lebih artistik. Tokoh perancang yang terkenal antara lain Leonardo da Vinci dan Michelangelo.

Revolusi Industri
Ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769. Produksi meningkat yang pada akhirnya muncul tempat-tempat pengolahan baru (pabrik) meningkat yang pada gilirannya membuat jumlah pekerja bertambah. Jumlah pekerja yang bertambah memunculkan persoalan permintaan permukiman bagi pekerja di sekitar pabrik yang pada akhirnya juga memerlukan sarana penunjang lainnya. Pabrik-pabrik tersebut memerlukan bahan baku yang lancar dan memasarkan hasilnya ke konsumen, yang tentunya memerlukan sarana transportasi yang cepat. Munculnya kapal uap dan kereta api uap (1800 an). Kota menjadi lebih terbuka dengan dibangunnya infrastruktur rel kereta api yang dapat menghubungkan ke daerah luar kota. Mulailah periode industrialisasi yang intensif yang ditandai kemacetan lalu lintas, polusi udara dan air. Munculnya gerakan reformasi (akhir abad ke 19), seperti munculnya undang-undang kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan standar perencanaan perumahan dan permukiman, pengontrolan penggunaan lahan dan tinggi bangunan. Termasuk didalamnya adalah gerakan anti revolusi industri, seperti Robert Owen dengan perumahan koperasinya dan JS. Buckingham dengan membentuk masyarakat kehidupan sederhana. Tidak kalah juga, beberapa pendukung revolusi industri melahirkan konsep-konsep tentang kota baru. Seperti Sir Titur Salt membangun Saltair di Inggris, Keluarga Krupp mendirikan Kota Essen di Jerman, serta George Cadbury memindahkan ke Kota baru Bournville. Kesemua kota baru tersebut selain untuk pabriknya juga untuk menampung pekerjanya. Komunikasi makin lancar dengan diketemukannya telegram (1876) dan radio serta televisi (1925). Muncul tokoh yang terkenal dengan konsep Kota Taman (kristalisasi konsep kota baru dalam mengurangi masalah kota industri), yaitu Ebenezer Howard (1896). Selain itu jgua muncul Patrick Gaddes, yang menyarankan "perencanaan fisik tidak dapat meningkatkan kondisi kehidupan kota, kecuali jika diterapkan secara terpadu dengan perencanaan ekonomi dan perencanaan sosial yang berkaitan dengan lingkungan". Gaddes menyebutnya "urban conurbation".

Pasca Industri
Eksploitasi sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan yang berwawasan lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Transportasi dan komunikasi lebih cepat dan praktis, sehingga perencanaan transportasi serta komunikasi sangat diperlukan. Dan sejak masa itu urbanisasi semakin tinggi.

Demikian catatan saya mengenai Sejarah Perkembangan Perencanaan Wilayah dan Kota di dunia, catatan berikutnya adalah mengenai Sejarah Perkembangan Perencanaan Wilayah dan Kota di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar