Kamis, 22 November 2012

Kota Paling Romantis di Dunia

Setiap kota di dunia pasti memiliki cirinya sendiri yang dapat membuat para wisatawan candu untuk mengunjunginya. CNN merilis delapan kota paling romantis di dunia yang mungkin dapat Anda kunjungi bersama pasangan tercinta.

New Orleans, Amerika Serikat. Bekas jajahan Perancis di Sungai Mississipi ini menawarkan banyak hiasan arsitektur, kaya akan makanan dan aneka minuman beralkohol khas Paris. Keramah-tamahan Gumbo, orang-orang yang sering memakai mantel warna gelap berajaran Okultisme membuat Kota Cescent semakin berwarna walau terkadang menyeramkan.

Pernah menjadi kota terbesar kelima di Amerika Serikat selama beberapa dekade, masyarakat New Orleans sangat puas dengan julukan tersebut. Di sini Anda akan menemukan beragam daya tarik yang masih campuran dengan kebudayaan Perancis, kemegahan Garden District, serta keagungan Sungai Mississipi.

Moskwa, Rusia. Hal yang jarang disertakan dalam keromantisan adalah rasa takut. Tetapi, selalu ada orang yang tertarik akan sesuatu yang berbeda. Moskwa sebagai ibu kota bekas negara komunis itu menawarkan pengalaman romantis yang berbeda.

Kota ini ibarat paduan sebuah tempat bekas negara otoriter istana tempat Tsar, tetapi merupakan kota kapitalis dengan Starbucks berada di pusat kota. Cinta memang romantis, sama halnya dengan perselisihan, dan Moskwa memiliki keduanya.

Bagi mereka yang menemukan cinta dalam kekuasaan, sangat mudah untuk menunjukkan kepada pasangan. Kesan intelektual muncul dengan toko buku yang buka hingga larut malam, kemegahan Gorky Park, pabrik-pabrik tua, galeri, kelab-kelab malam, serta monumen yang tak terhitung jumlahnya, perlahan melenyapkan era kekuasaan Soviet.

Victoria, Seychelles. Tak ada yang lebih romantis daripada berada jauh dari keramaian orang serta tak ada ibu kota negara yang dikelilingi dengan pantai penuh selain Victoria.

Negara bekas jajahan Inggris tersebut seperti memiliki kerajaan kecil dengan arsitektur khas koloni Inggris. Suhu di sini mencapai 27 derajat celsius sepanjang tahun, tetapi tidak terlalu panas atau dingin. Victoria memiliki pantai yang masih perawan, keindahan dari zaman prasejarah Vallée de Mai, serta tak lupa tarian khas Moutya.

Buenos Aires, Argentina. Percampuran warga asli Argentina, imigran pendatang dari Jerman, Italia, dan Spanyol. Buenos Aires ibarat cawan perpaduan budaya Amerika Selatan dan Eropa.

Sensualitas dihasilkan oleh tarian Tango, menonton tarian yang lincah ditarikan oleh para pemuda di Tres de Febrero Park. Serta tak kalah seru melihat potensi sepak bola di La Bombanera.

Amsterdam, Belanda. Kanal-kanal di Venice. Seni Paris. Hukum Gomorah. Bahkan jika Anda mengikuti hukum yang ada di ibu kota, ada sisi romantis yang menyertai kebebasan untuk melakukannya. Tapi, tahukah apa yang tidak romantis? Asap kendaraan. Itulah sebabnya, segala sesuatu di kota ini menggunakan sarana transportasi perahu, sepeda atau boot.

Amsterdam memiliki tempat terbaik untuk memadu kasih seperti Red Light District,  yaitu Oude Kerk (gereja tua), tempat matahari terbenam pukul 10.00 di musim panas, memandang dari bawah Jembatan Brug Magere, menjamin kesetiaan bagi para pasangan.

Havana, Kuba. Suka dengan barang-barang antik yang romantis? Hal itu bisa ditemukan pada era 1959, saat pembangunan dan komersialisme dari dunia luar belum masuk di ibu kota negara Kuba ini. Hampir semua orang di Havana adalah seniman. Anda akan menemukan pemusik dan penari di mana-mana.

Di sini, Anda dapat melakukan banyak hal dengan pasangan, seperti mengunjungi bar di Hemingway, makan malam di rumah paladar, mengunjungi Pantai Timur yang masih perawan, dan Plaza de la Revolución yang menakjubkan.

Barcelona, Spanyol. Jika mencari tempat untuk memadu asmara, kota ini unggul dalam dua hal, sangat mudah untuk menemukan kebahagiaan di sini. Serta tak ada kehidupan sebelum jam delapan.

Layaknya Los Angeles dan Sydney, Barcelona juga padat, berbudaya, dan kosmopolitan, serta merupakan kota pantai. Masyarakat Barcelona sangat paham akan mode, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dan suka berpesta.

Dijamin, Barcelona akan mencuri hati jika tak "disimpan" dengan benar. Lorong-lorong tak berujung menghubungkan perumahan, galeri, kafe, bar, restoran, dan museum. Jika berkesempatan ke kota ini, Anda tak akan pernah menemukan perjalanan semenakjubkan layaknya Barcelona.

Paris, Perancis. Semua orang mengakui bahwa Paris masih menjadi kota paling romantis, serta masih menjadi salah satu kota paling memesona di dunia. Paris adalah teka-teki rekayasa perkotaan, dengan masing-masing arsitektur bangunan yang berbeda, tetapi menganut satu visi yang sama.

Hal ini membuat kota ini paling banyak dikunjungi di dunia dan sering kali dinobatkan sebagai kota paling indah. Memandang penuh kagum pada kota Montmartre, keagungan The Champs-Élysées, tembok "I Love You", keajaiban Menara Eiffel, serta kemegahan Sungai Seine.

10 Kota Paling Dibenci, Jakarta Nomor Tujuh





Situs berita CNN meranking kota-kota yang paling dibenci di dunia dalam sebuah artikelnya. Jakarta, duduk dalam urutan ke tujuh setelah kota Lima, Peru.

Dalam penjelasannya, CNN menyebut kota yang paling ''dibenci'' bukan berarti yang terburuk. Namun setidaknya, ketika orang menyebut 10 kota yang paling dibenci di dunia, nama-nama kota itu selalu disebut.

Jakarta, disebut CNN sebagai "Durian Besar"; buah yang berbau menyengat dan butuh ''perjuangan'' untuk menikmatinya.

“Ini adalah kota yang paling diharap dalam perspektif traveler karena penuh kejutan dan kesulitan," kata seorang ekspatriat dari TripAdvisor yang mengaku perlu enam bulan untuk ''mencintai'' Jakarta.

Menurut CNN, sebanyak 8 juta wisatawan datang tiap tahun ke kota ini sebelum melanjutkan ke tujuan wisata lain seperti Bali, Yogyakarta, dan Sumatra. Di Jakarta, mereka rata-rata menghabiskan waktu 7,84 hari.

Yang paling dipersoalkan, kata CNN, adalah kondisi lalu lintasnya, polusi, kemiskinan, dan tak ada ''pemandangan'' lain selain epidemi mal.

Berikut ini daftar kota yang paling dibenci versi CNN dari urutan yang terkecil skornya:


10. Belize City, Belize

Kurang dari tiga jam penerbangan dari Dallas, Belize kerap disebut sebagai "Karibia yang lain". Kejahatan, narkoba, kebobrokan, dan calo yang jail adalah tagline lain kota ini.

9. Kairo, Mesir

Tidak cukup baik untuk disukai, tapi tidak cukup buruk untuk dihindari, begitu CNN menyebut kota ini. Polusi udara, pengemudi yang ugal-ugalan, penduduk yang padat, dan kondisi politik yang belum stabil, adalah hal yang paling tak menarik dari kota ini. CNN mengutip laporan Organisasi Kesehatan Dunia terakhir yang menyamakan menghirup udara kota ini sama dengan merokok sebungkus sehari.

8. New Delhi, India

Para pedagang asongan dianggap sebagai hal yang paling tak menarik dari kota ini. Selain itu adalah penipuan di jalanan. "Hal yang perlu dilakukan ketika berkunjung adalah hindari calo di Delhi," tulis traveldudes.org.

7. Jakarta, Indonesia

Lalu lintas yang ruwet, polusi, dan kekumuhan adlah hal yang dianggap paling tak menarik dari kota ini.

6. Lima, Peru

Adalah kota metropolitan terbesar kelima di Amerika Latin. Agak lebih aman dari Sao Paulo dan memiliki pantai yang lebih indah dari La Paz, namun Lima dianggap membosankan, selain karena kabut asap dan ketidakamanannya.

5. Los Angeles, Amerika Serikat

Kerap dipelesetkan sebagai Lots Angry. Kota megalopolis ini memiliki sekitar 90 sub-kota, lebih dari 20 jalan tol yang sakit, kode area yang tak terhitung jumlahnya dan setengah juta mal. Gempa bumi, kerusuhan ras, lalu lintas yang membosankan, laporan asap, dan deru sirene yang sering terdengar dianggap sungguh membosankan. Satu-satunya ''perangkap wisata'' kota ini adalah Hollywood.

4. Timbuktu, Mali

Satu abad lalu, wisatawan dunia berjuang mencapai pusat perdagangan trans-Sahara ini. Namun kini kota ini dianggap begitu terpencil dan tidak spektakuler. Menurut survei Inggris terbaru, sepertiga dari masyarakat tidak percaya bahwa Timbuktu benar-benar ada.

3. Paris, Prancis

Kota ini bisa menjadi "paling dicintai" tapi juga bisa "kota yang dibenci". Yang tak disukai orang dari Paris selain dari stereotip pelayan yang kasar adalah kebiasaan merokok warganya. Selain itu, kebiasan ''menggombal'' warganya. "Jangan terlalu mudah tersanjung ketika Anda mendekati Place du Tertre di Montmartre, dan diberitahu bahwa Anda memiliki rambut yang menarik," seorang responden mengingatkan.

2. Sydney dan Melbourne, Australia

Sekitar 4 juta warga tersebar di pusat kota, harga rumah yang tinggi, sesekali kebakaran hutan, dan kebencian intens adalah ciri kedua kota ini. Namun jangan dinafikan juga bahwa tahun lalu, The Economist memeringkat Melbourne sebagai "Kota Dunia Paling Layak Huni" Melbourne dengan 97,5 poin. Sydney berada di urutan keenam dalam survei yang sama dengan 96,1 poin.

1. Tijuana, Meksiko

Menurut laporan Worldfocus terakhir, angka kunjungan wisata ke Tijuana  menurun drastis sebanyak 90 persen dalam waktu kurang dari 10 tahun.

Kekerasan. Kartel narkoba. Resesi. Terakhir wabah flu babi. Itulah frase yang terkait dengan kota iniJika setiap tempat dapat pulih dari semua ini, CNN memprediksi peringkat Tijuana bisa lebih baik.

Sabtu, 17 November 2012

Tempat-Tempat Wisata Di Manado

Taman Laut Bunaken

Memiliki potensi pariwisata yang spesifik, seperti potensi biologis daratan yang kaya dengan berbagai jenis flora dan fauna spesifik, habitat mangrove dan padang lamun, habitat pantai pasir dengan pantai pasir putihnya, habitat terumbu karang yang dihuni lebih dari 2.000 jenis ikan seperti ikan napoleon dan jenis ikan purba yakni ikan raja laut (coellacanth), dan habitat laut dalam.
http://macsman.files.wordpress.com/2008/10/bunaken-reef.jpg?w=463&h=189
Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi-lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2 dan 3; Fukui; Mandolin; Tanjung Parigi; Ron’s Point, Sachiko Point; Pangalisang; Muka Kampung; dan Bunaken Timur.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini antara lain menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), photography underwater (foto bawah laut), sunbathing (mandi matahari),  dan tamasya pantai.

Fasilitas yang tersedia ditempat ini, yaitu perahu berkaca, diving center, cottage (penginapan), rumah makan, dan pendopo dengan kios cenderamata.
Lokasinya berada di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat ditempuh selama 35 menit dengan menggunakan transportasi laut.

Pulau Manado Tua
Pulau Manado Tua selain mempunyai keindahan alam juga memiliki sejarah yang berkaitan dengan Suku Bawontehu yang pernah ada pada tahun 1512 sejak kedatangan bangsa Portugis di Wilayah Laut Sulawesi.


Disamping potensi pantai dan laut, potensi lainnya yang dimiliki pulau ini, yaitu Hutan Lindung, Kubur Raja Mokodokek, Raja Kokodompis, Raja Wulangkalangi, Pantai Raja (Apeng Datu) bekas Istana Raja Manakalangi, Pantai Istana Wakil Raja (Apeng Gugu), Pantai Apeng Salah, Batu Layar (Batu Senggo), Batu Kadera, Batu tempat istirahat (Pangilolong), dan Bua alo yang sekarang menjadi Ibu Kota Kelurahan Manado Tua Dua yakni Bualo.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini antara lain menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), photography underwater (foto bawah laut), rekreasi air seperti olah raga air dengan cara boat sailing (berperahu layar), ski dan jet ski; menikmati pemandangan dan panorama alam dengan cara sunbathing (mandi matahari), tamasya pantai, jogging (lari pagi/sore), bersepeda santai dan sepeda gunung, hiking (lintas alam), berkemah, menikmati sunset dan mengenal sejarah Suku Bawontehu.
Fasilitas yang tersedia di pulau ini, yaitu penginapan rakyat (home stay).
Lokasinya berada dalam batasan Teluk Manado di Kecamatan Bunaken yang dapat ditempuh selama 60 menit dari Pelabuhan Manado dengan menggunakan transportasi laut.

Pulau Siladen
Memiliki potensi pariwisata yang spesifik seperti yang dimiliki taman laut Bunaken dan merupakan tempat wisata alternatif. Kelebihan pulau ini yaitu dikelilingi pantai pasir putih.
Keindahan taman laut di pulau ini dapat dilihat pada lokasi yang disebut dengan Siladen 1 dan 2.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini antara lain menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), photography underwater (foto bawah laut), sunbathing (mandi matahari),  dan tamasya pantai.

Nature Beauty and Tranquility

Fasilitas yang tersedia ditempat ini, yaitu perahu berkaca (katamaran), diving center, cottage (penginapan), dan cafe.
Lokasinya berada di sebelah timur laut pulau Bunaken dan dapat ditempuh selama 45 menit dari Pelabuhan Manado dengan menggunakan transportasi laut.

Gunung Tumpa
Gunung Tumpa memiliki pemandangan alam yang asri karena dikelilingi pepohonan yang menghijau dan perkebunan kelapa rakyat, juga telah dibangun suatu tempat yang dinamakan Bukit Doa.
Dari atas puncak gunungnya yang berketinggian sekitar 750 meter diatas permukaan laut, dapat melihat pemandangan kota Manado secara keseluruhan dan juga pulau Manado Tua, Bunaken, Siladen, Mantehage serta Nain.
" WISATA GUNUNG "

Tempat ini adalah kawasan hutan lindung wilayah konservasi Kota Manado dan sangat cocok sebagai tempat menikmati matahari terbit (sunrise) maupun matahari terbenam (sunset) serta panorama bulan purnama (fool moon).  Kondisi jalannya cukup berbahaya karena tanjakan yang tinggi dan lembah-lembah gunung yang curam namun sangat baik untuk dinikmati oleh wisatawan.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain menikmati keindahan alam dan menikmati buah kelapa serta ziarah di bukit doa.
Fasilitas yang tersedia ditempat ini, yaitu Taman Mambre Green Hills.
Lokasinya berada di Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken yang dapat ditempuh selama 45 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Air Terjun Kima Atas
Air Terjun Kima Atas memiliki lingkungan yang alami.  Atmosfir di sekitarnya dengan vegetasi alami memberikan kesan sejuk dan otentik.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di tempat ini, antara lain menikmati keindahan alam dan tamasya/rekreasi pemandian air terjun.
Lokasinya berada di Kelurahan Kima Atas Kecamatan Mapanget yang dapat ditempuh selama 50 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Pantai Malalayang Dua
Pantai Malalayang Dua kaya akan view yang atraktif yakni view kota Manado dan view terbuka menghadap pulau Manado Tua dengan beberapa spot yang cukup manarik untuk aktivitas snorkeling.
Kondisi pantainya terdapat banyak bebatuan dan pasir dengan tekstur yang cukup besar dan kasar yang berpotensi sebagai Natural Healing Beach atau penyembuhan alami dalam bentuk akupuntur.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain pemandian pantai, tamasya dan rekreasi pantai serta menikmati keindahan alam/lingkungan.
Fasilitas yang tersedia ditempat ini, yaitu tempat bilas dan warung jajanan khas Manado.
Lokasinya berada di Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang yang dapat ditempuh selama 30 menit dari pusat kota Manado dengan menggunakan trasportasi darat.

Obyek Dan Daya Tarik Wisata Buatan

Museum
Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara
Bangunan bergaya tradisional Kota Manado ini dibangun pada tahun 1974 sampai dengan 1975.
Koleksi yang terdapat di Museum ini antara lain geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, keramologika, filologika, seni rupa dan teknologika.
Di Museum ini juga terdapat peninggalan Megalit yaitu waruga yang merupakan wadah kubur yang terbuat dari batu monolith.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal tata cara hidup suatu masyarakat.
Terletak di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh selama 20 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Museum Perjuangan TNI Angkatan Darat
Didalam museum ini tersimpan dan dikoleksi berbagai jenis persenjataan tempur milik TNI Angkatan Darat yang tidak dipakai dan berbagai jenis persenjataan tempur lainnya yang berhasil diambil dari berbagai tempat pertempuran.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal persenjataan tempur militer.
Terletak di Kelurahan Sario Tumpaan Kecamatan Sario sekitar 25 menit dari pusat Kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Situs Peninggalan Sejarah Dan Purbakala
Goa Jepang
Goa Jepang tersebar dibeberapa wilayah Kota Manado, yakni Kelurahan Singkil Satu, Tanjung Batu, Titiwungen Selatan, Pakowa, Tikala Ares, dan Kairagi.
Salah satu Goa Jepang yang masih terpelihara yakni yang terdapat di Jalan Lorong Bukit Kelurahan Tikala Ares Kecamatan Tikala.  Goa ini memiliki 2 pintu masuk dan menyerupai terowongan dan berdinding beton. Lebar terowongan tersebut ± 2 Meter dan panjang ± 10 Meter. Didalam goa Jepang ini terdapat sebuah kamar berukuran kecil dan sebuah meja yang terbuat dari batu.
Terdapat pintu penghubung menuju terowongan yang ada disebelah. Jadi, apabila kita masuk melalui pintu yang berada disebelah kiri akan keluar pada pintu sebelah kanan dan begitu sebaliknya. Terowongan ini memiliki jalan tembus yang menghubungkan dengan jalan raya disebelah kanan goa. Jalan yang akan dilalui menuju goa tersebut agak berbukit dan diatas goa tersebut terdapat perumahan penduduk.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah mengetahui sejarah penjajahan Jepang di Indonesia.
Goa ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan angkutan darat.

Makam Kanjeng Ratu Sekar Kedaton
Berada di kawasan pemakaman umat muslim di belakang gedung persekolahan Eben Haezar.
Makam Kanjeng Ratu Sekar Kedaton di buat seperti rumah yang dikelilingi makam keluarga serta putranya tepat di pintu masuk. Posisinya yang strategis terletak di tengah-tengah kompleks pekuburan sehingga terlihat lebih agung dan terkesan sangat dihormati. Disekitar pekuburan terdapat pepohonan yang rindang sehingga terasa sejuk dan tenang.
Kanjeng Ratu Sekar Kedaton adalah Permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono V yang meninggal dan dimakamkan di Manado.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal sejarah Keluarga Hamengku Buwono V.
Terletak di Kelurahan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh selama 10 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Monumen Perang Dunia II
Pada tahun 1675, Ds Mantanus, seorang pendeta dari Belanda untuk pertama kali mengunjungi Manado dan melaporkan bahwa Manado sudah ada golongan orang kristen.
Selanjutnya pada pemerintahan VOC tahun 1677 ditempatkan seorang Pendeta Belanda di Manado yang bernama Pendeta Zacharias Coners. Sebelum nama Gereja Sentrum Manado dikenal dengan nama Gereja Besar Manado.
Pada masa penjajahan Jepang Gereja Besar Manado pernah menjadi Markas/Pusat MSKK (Manado Syuu Kiri Sutoktop Kyookai) yang dipimpin oleh pendeta Jepang Hamasaki.
Namun, Gedung Gereja Besar Manado yang begitu sarat akan nilai historis religius ini hancur di bom pada perang dunia II atau agresi militer.

Sebagai tanda atau prasasti maka didirikan monumen yang berada disebelah kiri gereja yang sudah hancur tersebut. Monumen perang dunia II ini sampai sekarang masih kokoh berdiri.
Pada tahun 1952, didirikan sebuah gedung gereja permanent di lokasi yang hancur.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah Perang Dunia II di Kawasan Pacifik.
Terletak di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh sekitar 5 menit dari Pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Monumen Jepang
Monumen Jepang dibangun oleh Pemerintah Kota Manado sebagai peringatan atas gugurnya Tentara Jepang (Dai Nipon) ketika mereka menjajah Indonesia.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah penjajahan Jepang atas Indonesia.
Terletak di Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Teling Kecamatan Wanea yang dapat ditempuh selama 30 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Tugu Dotu Lolong Lasut
Merupakan makam dari Dotu Lolong Lasut yang lahir pada bulan November 1450 dan meninggal pada tahun 1520.
Pada nisan tugu tersebut tertulis : Dotu Lolong Lasut alias Ruruares Teterusan dan Kepala Agama Tombulu yang sudah merintis dan membangun TUMANI negeri WENANG kemudian berkembang menjadi Manado.
Dotu Lolong Lasut adalah seorang tokoh perjuangan yang berhasil mengusir penjajah dari Portugis untuk menjajah Wenang pada saat itu. Oleh karena itu nama Dotu Lolong Lasut tetap dikenang sepanjang masa oleh masyarakat SULUT lebih khusus masyarakat Manado dan Minahasa.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal sejarah berdirinya Kota Manado.
Terletak di Pusat Kota Manado.

Waruga
Waruga adalah kuburan tua orang Minahasa yang pertama mendiami kota Manado. Sangat unik, selain bentuknya serta simbol-simbol yang tergambar di waruga juga mayat yang dikuburkan ditempatkan pada posisi duduk atau ada yang berdiri.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal waruga peninggalan sejarah orang Minahasa pertama di Manado.
http://pesonamanado.files.wordpress.com/2009/06/waruga-kuburan-kuno.jpg?w=182&h=274
Terletak di Kelurahan Mahakeret Barat Kecamatan Wenang sekitar 10 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Kuburan Belanda
Di kuburan ini dimakamkan jasad beberapa orang bangsa Belanda yang meninggal dunia di Manado ketika mereka menduduki Indonesia.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah pendudukan Belanda di Indonesia.
Terletak di Kelurahan Singkil Satu Kecamatan Singkil sekitar 20 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Velld Box
Velld box ini terbuat dari bahan beton berbentuk bundar yang merupakan bekas benteng pertahanan tentara Jepang pada masa penjajahan di Indonesia.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal bekas benteng pertahanan tentara Jepang ketika menjajah Indonesia.
Tersebar di beberapa wilayah kota Manado, yakni Kelurahan Kleak, Wanea, Pakowa, Tuminting, Bumi Beringin, Istiqlal, dan Titiwungen Selatan.
Untuk ke lokasi Velld Box-Velld Box tersebut, dapat menggunakan transportasi darat dan jaraknya sangat dekat dengan pusat Kota Manado.

Meriam Kuno
Meriam Kuno yang dipajang didepan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara dan Markas Korem 131/Santiago merupakan benda peninggalan sejarah pendudukan dan penjajahan di Indonesia.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal peninggalan sejarah.
Untuk ke lokasi tersebut, dapat menggunakan transportasi darat yang dapat ditempuh sekitar 15 menit dari pusat Kota Manado.

Batu Sumanti
Batu Sumanti adalah batu keramat bagi masyarakat Minahasa yang pertama mendiami kota Manado. Batu ini berdiri secara berjejer dan konon dari hari ke hari terus bertumbuh menjadi besar.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di Kelurahan Tikala Ares Kecamatan Tikala sekitar 25 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Bantik
Batu ini menjadi tempat persembunyian para leluhur anak suku Bantik dahulu. Mereka hanya akan keluar waktu itu jika hendak berbelanja atau mencari makan berupa biji kacang hijau yang di beli dengan alat tukar berupa manik-manik yang kini sering dijadikan batu cincin.
Batu Bantik merupakan batu keramat bagi anak suku Bantik dan masyarakat Kota Manado.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di kompleks Perumahan Bumi Beringin Kelurahanh Bumi Beringin Kecamatan Wenang sekitar 15 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Kuangang
Diatas batu ini terdapat lubang-lubang kecil sebagai tempat permainan congklak bagi anak-anak. Konon lubang-lubang kecil itu dibuat oleh seorang leluhur anak suku Bantik Malalayang dengan menggunakan sikut tangannya.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Barat Kecamatan Malalayang sekitar 35 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Buaya
Batu ini bentuknya menyerupai seekor buaya namun tidak berkepala. Konon batu tersebut adalah jasad dari seorang tonaas yang kalah berkelahi ketika itu.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Barat Kecamatan Malalayang sekitar 30 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Ni Yopo
Batu Ni Yopo adalah batu keramat bagi anak suku Bantik Malalayang pada jaman dahulu, karena memiliki kekuatan supranatural.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Kecamatan Malalayang sekitar 30 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Batu Rana
Batu Rana adalah batu keramat bagi anak suku Bantik Malalayang pada jaman dahulu, karena memiliki kekuatan supranatural.
Diatas batu ini terdapat bekas tapak kaki dari seorang yang sakti ketika itu.
" ATRAKSI BUATAN "
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang sekitar 35 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Lima Batu
Lima Batu adalah batu keramat bagi anak suku Bantik Malalayang pada jaman dahulu, karena memiliki kekuatan supranatural.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang sekitar 30 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Parigi Puteri
Parigi Puteri atau Sumur Puteri, merupakan tempat mandi dari seorang puteri bernama Karema.  Konon Dia tercipta dari keringat yang keluar pada sebuah batu karang yang ketika itu tersengat matahari panas dimusim kemarau dan merupakan orang pertama yang mendiami tanah Malesung atau Minahasa.
Parigi Puteri menjadi parigi keramat bagi masyarakat Sulawesi Utara khususnya masyarakat kota Manado.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di kelurahan Dendengan Dalam Kecamatan Tikala sekitar 35 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Parigi Tujuh
Dinamakan Parigi Tujuh karena terdapat dua sumber mata air yang masing-masing tempat memiliki 7 sumber mata air.  Mata airnya keluar dari sela-sela batu besar dan sangat bening serta tidak pernah kering sekalipun di musim kemarau.
Konon pada jaman nenek moyang orang Minahasa, parigi atau sumur kecil ini menjadi tempat mandi dari 7 orang puteri yang berasal dari khayangan.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, antara lain melihat dan mengenal cerita rakyat yang telah menjadi legenda.
Terletak di Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil sekitar 25 menit dari pusat kota Manado yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat.

Gedung Bersejarah
Rumah Sakit Belanda
Sekolah Don Bosco milik Gereja Katolik Keuskupan Manado, dahulunya adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh Belanda ketika mereka menduduki Indonesia.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah pendudukan Belanda di Indonesia.
Terletak di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh selama 10 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Markas Dan Penjara Belanda
Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi milik TNI AD, dahulunya adalah Markas Dan Penjara ex Belanda ketika mereka menduduki Indonesia.
Banyak pejuang asal Sulawesi Utara yang ditahan bahkan gugur ditempat ini.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah pendudukan Belanda di Manado dan sejarah perlawanan rakyat Sulawesi Utara terhadap Belanda ketika itu.
Terletak di Kelurahan Teling Atas Kecamatan Wanea yang dapat ditempuh selama 25 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Minahasa Raad (Gedung Dewan Minahasa)
Bangunan lama milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang terletak di Jalan Sam Ratulangi depan Gedung Bank Sulut, dahulunya adalah Gedung Dewan Minahasa (Minahasa Raad) pada jaman pendudukan Belanda di Manado atau Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sekarang.
http://2.bp.blogspot.com/_CKnd-FXjWLA/SgmdmoXok-I/AAAAAAAABOw/BngOgootDQI/s400/1980an+Manado+-+Jl+Samrat+Gedung+Minahasaraad+1980-an+-+Koleksi+www_bode-talumewo_blogspot_com.jpg
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengetahui sejarah Pemerintahan Kota Manado.
Terletak di Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang (Pusat Kota Manado) berdekatan dengan Zero Point.

Oude Kerk
Gereja Sentrum milik umat GMIM ini dahulunya adalah Oude Kerk (Gereja Tua) Bangsa Belanda yang ketika itu menduduki Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang menjadi Markas/Pusat MSKK (Manado Syuu Kiri Sutoktop Kyookai) yang dipimpin oleh pendeta Jepang Hamasaki.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal sejarah pendudukan Belanda dan penjajahan Jepang di Indonesia.
Terletak di Kelurahan Lawangirung Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh selama 5 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Klenteng Ban Hin Kiong
Tempat ini merupakan pusat bagi umat Budha untuk beribadah. Bila sedang berada di Manado pada saat dua minggu setelah bulan kamariah, maka kita akan menyaksikan Parade Tradisional Cina yang menampilkan berbagai macam atraksi keagamaan umat Budha. Pada setiap tahun sejak awal abad XIX di Klenteng Ban Hin Kiong diadakan upacara adat oleh penganut aliran Kong Hu Chu yang disebut Toa Pe Kong atau Cap Go Meh. Dalam upacara ini dimeriahkan dengan atraksi yang dinamai Ince Pia, yakni seseorang yang memotong-motong badan dan mengiris lidahnya dengan sebilah pedang tajam serta menusuk pipinya dengan jarum besar yang tajam; akan tetapi tidak terluka sedikitpun. Dalam Upacara ini juga ditampilkan atraksi kuda Locia dan pikulan-pikulan serta Mobil hias yang diiringi kelompok musik bambu. Upacara ini diikuti oleh seluruh penganut Kong Hu Chu yang ada di Kota Manado dan sekitarnya.
http://1.bp.blogspot.com/_L_uFioRATcM/SguVsj_pnxI/AAAAAAAAAb8/c87HoKmZ1NM/s400/Kelenteng+Ban+Hing+Kiong.jpg
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal tata cara hidup masyarakat etnis Tiong Hoa di Manado.
Terletak di Kelurahan Calaca Kecamatan Wenang yang dapat ditempuh sekitar 10 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.


Seni Budaya

Gedung Kesenian Pingkan Matindas
Gedung ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sebagai pusat pertunjukan seni budaya daerah Sulawesi Utara.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah menyaksikan dan menikmati seni budaya daerah Sulawesi Utara.
Terletak di Kelurahan Sario Utara yang dapat ditempuh selama 25 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.

Taman Budaya
Tempat ini merupakan laboratorium dan bengkel seni budaya daerah Sulawesi Utara dan daerah lainnya di Indonesia. Disini sering digelar pagelaran, pameran, dan pelatihan seni budaya.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat, mengenal, dan menikmati seni budaya daerah Sulawesi Utara.
Terletak di Kelurahan Wanea Kecamatan Wanea yang dapat ditempuh selama 30 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transpotasi darat.

Teater Terbuka Taman Kesatuan Bangsa
Teater Terbuka Taman Kesatuan Bangsa atau biasa disebut TKB merupakan salah satu tempat di mana dilaksanakannya berbagai macam atraksi-atraksi wisata yang bisa ditonton oleh siapa saja. Di antaranya berupa drama yang dipentaskan.
Di taman ini juga kita bisa bersantai melepas lelah sambil menikmati hiburan yang ada di dalam taman tersebut.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat, mengenal, dan menikmati seni budaya daerah Sulawesi Utara.
Terletak di pusat Kota Manado sekitar ± 15 Kilometer dari Bandar Udara Sam Ratulangi Manado. Transportasi menuju taman ini dapat ditempuh dengan angkutan umum seperti Taksi, Mikrolet bahkan kendaraan pribadi.

Taman Dan Ornamen Kota
Taman Sparta Tikala
Sebagai alun-alun Kota Manado karena letaknya didepan Kantor Walikota Manado, taman ini menjadi tempat santai diwaktu malam dari masyarakat sekedar untuk bersantai.
Kegiatan wisata yang  dapat dilakukan ditempat ini, yaitu bersantai menikmati alam Kota Manado yang bersih dan indah.
Terletak di Kelurahan Tikala Kecamatan Tikala yang dapat ditempuh selama 20 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transpotasi darat.

Patung Toar Lumimuut
Nampak indah dan mengagumkan menghiasi wajah Kota Manado di Kelurahan Komo Luar Kecamatan Wenang yang dapat ditempu selama 20 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat. Patung ini mengingatkan pada sejarah orang Minahasa, yakni seorang putri bernama Karema mengucapkan doa didepan sebuah batu karang. Tiba-tiba batu karang itu terbelah dan keluarlah seorang wanita cantik yang diberi nama Lumimuut, yang artinya tercipta dari batu karang. Setelah melalui suatu upacara, dimana Lumimuut berdiri menghadap arah barat yang sedang berhembus angin kencang, tiba-tiba dia hamil lalu melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Toar. Akhirnya Toar mengawini ibunya Lumimuut dan keturunan mereka hidup sepanjang masa.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat dan mengenal manusia pertama yang mendiami tanah Malesung atau Minahasa.

Patung Dotu Lolong Lasut
Sangat gagah perkasa berdiri ditengah-tengah Teater Terbuka Taman Kesatuan Bangsa Pusat Kota Manado Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang. Dotu Lolong Lasut adalah cikal bakal berdrinya Kota Manado.
Patung Dotulolong Lasut 1
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat, mengenal, dan mengetahui sejarah berdirinya Kota Manado.

Patung Ibu Maria Walanda Maramis
Dibangun dengan sosok wanita asal daerah Sulawesi Utara yang bersifat kepribadian seorang Ibu Sejati Indonesia dan menghiasi wajah Kota Manado di Kelurahan Komo Luar Kecamatan Wenang yang dapat ditempu selama 15 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat. Ibu Maria Walanda Maramis adalah pelopor pejuang kaum wanita dalam bidang pendidikan di jaman pendudukan Belanda. Ia juga adalah pendiri organisasi PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya).
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat, mengenal, dan mengetahui sejarah perjuangan seorang wanita asal Sulawesi Utara di bidang pendidikan.

Patung DR. G.S.S.J Ratulangi
Dengan sangat berwibawa berdiri dipersimpangan Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Ranotana Kecamatan Sario yang dapat ditempuh selama 25 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.
DR. G.S.S.J Ratulangi atau dikenal dengan sebutan Sam Ratulangi lahir pada tanggal 5 Nopember 1890. Putera Minahasa yang meraih Dokter Matematika pertama di Indonesia. Semboyannya yang terkenal, yaitu Sitou Timou Tumou Tou (Manusia Hidup Untuk Menghidupkan Manusia).
Kegiatan yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat, mengenal, dan mengetahui sejarah seorang pejuang bangsa Indonesia asal Minahasa.

Patung Wolter Robert Mongisidi Dan Piere Tendean
Didirikan sebagai peringatan atas jasa-jasa dua putera yang bersal dari Minahasa, yakni Wolter Robert Mongisidi atau yang akrab disapa Bote putera Bantik Malalayang yang tewas dibunuh regu tembak Belanda di Makassar Sulawei Selatan karena berjuang melawan Belanda ketika itu. Semboyannyanya ialah “Setia Hingga Akhir Dalam Keyakinan”. Kapten Piere Tendean putera Minahasa yang gugur pada peristiwa G 30 S/PKI dalam usahanya mempertahankan Pancasila dan digelari pahlawan revolusi.
Terletak di Kelurahah Bahu Kecamatan Malalayang yang dapat ditempuh selama 30 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat, mengenal, dan mengetahui sifat patriotrisme (cinta tanah air)  putera asli asal Minahasa.

Patung Batalyon Worang
Terletak di pusat Kota Manado Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang. Tugu ini dibangun sebagai peringatan terhadap perjuangan salah satu Batalyon TNI AD (Tentara Naional Indonesia Angkatan Darat) pimpinan Mayor H. V. Worang seorang putera asal Minahasa (Mantan Gubernur Sulawesi Utara) yang ketika itu melakukan pendaratan di Minahasa untuk melawan penjajah. Monumen ini terlihat sangat patriotik dan menggugah semangat juang.

Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah melihat, mengenal, dan mengetahui sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.

Gerbang Bobocah
Bobocah adalah nama sejenis ikan dalam bahasa Manado. Gerbang Bobocah dibangun dipinggiran Kota Manado Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang yang dapat ditempuh selama 35 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat. Disamping sebagai batas kota, gerbang Bobocah menjadi tempat wisata dari masyarakat Kota Manado dan sekitarnya karena terletak dipinggir pantai Malalayang Dua.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini, adalah rekreasi pantai, relax dan bersantai.

Monumen Yesus Memberkati
Monumen ini terletak di Kompleks Perumahan Elite Citra Land Kelurahan Winangun Kecamatan Malalayang dengan tinggi sekitar 30 meter.

Dapat ditempuh selama 25 menit dari pusat Kota Manado dengan menggunakan transportasi darat.
Merupakan tempat wisata religi bagi umat Kristiani.

Kota Paling Indah di Indonesia

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki ratusan kota yang indah dan menarik serta uniq...dan berikut adalah urutan 10 kota paling indah dan paling menarik untuk di kunjungi para pelancong...kita mulai dari urutan ke-10


10. Ambon
Kota yang menjadi pusat pemerintahan Provinsi Maluku ini memang salah satu kota yang paling
indah di timur jauh Indonesia. Amon Manise! Kota yang terletak di tepai garis pantai teluk Ambon ini menawarkan pemandangan laut yang indah dan perbukitan yang menakjubkan.













9. Mataram
Kota ini memang indah,terletak di Pulau Lombok yang terkenal akan pemandangan alam dan lautnya menempatkan Mataran sebagai kota terindah ke-7 di Indonesia.
Bahkan saat ini Lombok adalah pulau yang akan menyaingi Bali dari segi kunjungan wisatawan asing. Senggigi beach adalah pantai yang kudu di kunjungi di Mataram.











8. Makassar
Pantai Losari mejadi icon kota yang terletak di selat ujung pandang ini. Kota yang memiliki pertumbuhan signifikan di Indoensia bagian tengah ini memang pantas disebut sebagai salah satu kota paling indah di Indonesia. Ditambah dengan sarana international airport yang mewah kota ini menjadi pusat tjuan wisata yang Oke.















7. Padang
Kota tempa yang terkenal dengan legenda Batu Si Malin Kundang ini sudah sepantasnya mendapatkan anugerah sebagai kota terindah ke-8 di Indonesia. Ibokota Prov Sumatera Barat ini memiliki Pantai yang Indah. Bahkan Pulau Sikuai yang secara administratif adalah bagian dari Kota Padang di sebut sebagai Pulau Terindah di Indonesia menglahakan indahnya pulau Bali. Hal ini dikarenakan Pulau yang masih virgin bersih dan dikcitarasanya. selain itu di Kota Padang anda juga bisa menikmasti wisata kota tua. padang memang Indah

























6
. Denpasar
Kota ini sudah sepantasnya mendapatkan posisi sebagai kota Terindah nomor 5. Kota yang terletak yang konon katanya sebagai pulau surga dunia ini memiliki kekayaan kultur yang unik, dengan masyarakat yang ramah dan tentunya pemandangan alamnya yang menakjubkan. Namun sayang, objek wisata kenamaan di Bali banyak yang berada di luar Kota Denpasar. Makanya Kota Denpasar tidak masuk ke dalam 3 besar Kota terindah di Indonesia.





























5. Jakarta

Ibu kota Republik Indonesia ini merupakan salah satu kota paling padat di dunia dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 11 juta lebih.. Kabar bahagianya Kota metropolitan yang konon katanya sebagai salah satu kota paling kotor di ASIA...saat ini jauh menanjak menjadi Kota Terbersih ke-3 di Asia...hebat bukan? Kota ini memiliki pemandangan pencakar langit yang menakjubkan,,selain kepulauan seribu yang cantik...pemandangan metropolitan merupakan kelebihan Jakarta yang tidak dimiliki kota lainnya di Indonesia.













4. Jayapura
Dan Kota yang satu ini memang indah,,,coba liat aja pemandangan kota paling timur di republik ini...sayang pembangunan masih kurang berjalan merata di provinsi yang unik dan kaya akan SDA ini.
























3. Manado

Kota yang pemandangan lautnya menakjubkan ini semakin tumbuh pesat...Keindahan alam bawah laut adalah keunggulan kota di Sulaewesi Utara ini...dengan taman laut Bunaken kota ini semakin menjadi menarik untuk di kunjungi..posisi Kota Tomohon yang berdekatan membuat Menado semakin menarik lagi,,karena Tomohon saat ini mendeklarasikan sebagai Kota Bunga.
Kunjungilah Manado dan anda akan dibuak takjub.





























2. Jogjakarta

Kota budaya ini menempati uratan ke-2 sebagai kota paling indah dan paling ingin dikunjungi di Indonesia. Kultur Budaya yang unik,seni dan adat yang terjaga dan pusat pernak pernik kerajinan tangan yang dicintai para turis ada di Kota ini. Kota Pelajar yang semakin menurun drastis dalam hal moralitas ini juga indah dari segi pemandangan alamnya. View parangtritis kemudian posisi yang relatif dekat dengan Prambanan dan Borobudur membuat kota ini ramai dikunjuni wisatawan.













1. Bukitinggi
Inilah dia Kota Terindah di Indonesia. Kenapa demikian? Kota kecil yang padat dan tertata dengan baik dan apik ini memiliki kompleksitas yang tidak dimiliki kota manapun di Indonesia.
Kota Bukittinggi adalah Kota yang terkenal dengan slogan kota wisata juga memiliki kualitas pendidikan terbaik di pulau sumatra. Pemandangan alam yang menakjubkan diapit oleh dua gunung sebagai latar, dan jurang bernama ngarai Sianok yang konon merupakan ngarai terindah kedua setelah Grand Canyon di Colorado Amerika Serikat. Di Kota Bukittinggi kultur dan adat minang yang unik terjaga dengan baik. Dengan berjalan kaki, udara Bukittinggi yang dingin akan membuat anda betah untuk berlama lama di kota yang pernah menjadi Ibukota negara Indonesia pada PDRI ini. DI Bukittinggi terdapat istana Presiden Tri Arga, Perpustakaan terbesar di Indonesia dan tentunya Land Mark Jam Gadang yang sudah kesohor gingga ke mancanegara. Di kota ini pula hotel hotel bertebaran dimana mana, mulai dari hotel berbintang hingga kelas melati. Kota Bukittinggi juga sering dijadikan sebagai tempat pertemuan dan convensi Pemwerintah RI dengan pemrintah luar. Kota menakjubkan di jantung Sumatera Barat anda akan mudah menemui bule bule berjalan kakai menikmati kota yang sangat indah dan lovable ini. Diperkirakan banyak kalangan bahwa Kota Ini akan menjadi pusat kunjungan turis utama di Asia Tenggara.

Minahasa? ‘Mari Jo Jaga Torang Pe Budaya'

Sebuah kata bijak mengatakan, “tanpa manusia, budaya tidak ada, namun lebih penting dari itu, tanpa budaya, manusia tidak akan ada” (Clitford Geetz).

Sebuah kata bijak yang sederhana, namun sangat dalam makna dan filosofinya. Melihat fenomena – fenomena yang terjadi tentang kebudayaan di negara kita ini, Indonesia, sudah mulai ke arah yang waspada. Contohnya saja lagu daerah milik Indonesia yang diklaim oleh negara tetangga, yaitu Malaysia. Mereka mengaku bahwa lagu tersebut berasal dari negara mereka sendiri. Padahal ada bukti otentik yang menjelaskan bahwa lagu tersebut pertama kali direkam di Indonesia yaitu di daerah Solo, Indonesia. Namun juga ada kabar bahwa pihak Malaysia berargumen bahwa lagu ini adalah lagu milik bersama. Tetapi tidak terdengar penyelesaian yang begitu jelas antar 2 negara. Tidak hanya di sektor lagu saja, banyak hal lain yang diperebutkan oleh negara lain.
Nah, maka dari itu karena kebetulan saya sebagai orang Indonesia yang memiliki keturunan atau generasi berdarah Minahasa yang tepatnya dari daerah Tondano, ingin mengajak anda untuk mengenal kebudayaan-kebudayaan yang ada di tanah Minahasa yang patut anda ketahui dan patut kita lestarikan sebagai salah satu bentuk kepedulian kita sebagai generasi muda yang saat ini telah jauh telah dipengaruhi oleh budaya-budaya luar/asing. 
Tak sedikit loh muda-mudi jaman sekarang yang tidak tahu bahkan tidak mengenal lagi budaya asli mereka.

Berbicara tentang yang namanya kebudayaan, ada baiknya kita tahu juga apa sih maksud dan arti sebenarnya dari Kebudayaan?

“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.”

Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.

Setelah paham benar tentang makna Kebudayaan, saya ajak anda untuk mengenal Kebudayaan Minahasa yang patut untuk kita jaga dan lestarikan.

Minahasa
Minahasa adalah salah satu suku yang berada di Propinsi Sulawesi Utara. Nah suku ini sering juga disebut orang 'Manado' atau `Kawanua'. Domisili suku Minahasa meliputi seluruh Kabupaten Minahasa, termasuk pulau-pulau kecil seperti Bunaken, Mantahage, Talise, Bangka, dan Lembeh. Untuk bentuk Rumah adat Minahasa itu merupakan rumah panggung yang terdiri dari dua tangga di depan rumah. Dari segi bahasa, Di Minahasa ada sekitar empat bahasa daerah diantaranya bahasa Totemboan, Tombulu, Tonsea, Bantik, Tonsawang. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Kota Tomohon selain menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa percakapan juga menggunakan bahasa daerah Minahasa.

Alat Musik
- Kolintang
Kolintang adalah instrument musik tradisional yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Instrument kolintang telah diketahui sejak jaman dahulu dan telah dipopulerkan oleh masyarakat melalui berbagai macam pertunjukan. Instrument ini semuanya terbuat dari kayu dan disebut "mawenang".

- Musik Bambu
Musik bambu adalah alat musik yang dibuat dari bambu dan dimainkan oleh kurang lebih 40 orang. beberapa jenis musik bambu adalah :
  * Musik Bambu Melulu yaitu seluruh instrument terbuat dari bambu.
  * Musik Bambu Klarinet instrument terbuat dari bambu dan sebagian dari "bia".
  * Musik Bambu Seng beberapa instrument terbuat dari bambu.

- Musik Bia adalah alat musik instrument yang terbuat dari bia. 
Lagu Daerah
- O Ina Ni Keke
- Oh Minahasa 

Makanan
- Bubur manado
- Ayam rica-rica
- Bia kolobi

Tari-Tarian 
- Tari Maengket
- Tari Maowey Kamberu
- Tari Marambak
- Tari Lalayaan
- Tari Katrili
- Tari Kabasaran

Ungkapan Tradisional
Ungkapan tradisional merupakan karya budaya bangsa Indonesia, termasuk juga ungkapan tradisional daerah Minahasa. Biasanya, ungkapan tradisional (lisan atau tulisan) disusun dalam bahasa setempat (Minahasa) sehingga tidak semua pihak dapat memahaminya. Oleh karenanya, hasil karya budaya yang mulai ditinggalkan ini perlu "dikenalkan kembali" paling tidak kepada pendukung kebudayaan yang bersangkutan.

Terlalu banyak ungkapan dari Minahasa untuk ditulis. Oleh karenanya, dalam tulisan ini hanya diutarakan beberapa contoh yang berkaitan dengan nilai religi, kepemimpinan, etos kerja, etika pergaulan, dan rezeki atau kebahagiaan. Beberapa contoh ungkapan tradisional daerah Minahasa adalah sebagai berikut:

1. Tia kaliuran di masena umpalampangan yang artinya: jangan lupa kepada Dia yang memberi jalan terang. setiap insan selalu diingatkan agar jangan melupakan Dia (Tuhan) yang selalu menjaganya.

2. Katenturan tuun eh sera dai matowo-towo yang artinya, pemimpin atau orang yang berpendidikan tinggi seharusnya memberi contoh yang baik kepada bawahan atau yang berpendidikan rendah.

3. Salumampang, lumampango ya makanner yang artinya Kalau berjalan, berjalanlah ke dalam. Maksudnya, bila mengerjakan suatu pekerjaan, janganlah setengah¬setengah, tetapi dengan sungguh sampai tuntas.

4. Wolai tampalingitan taakan palewo-lewoon, Sa sia palewoon paparleknamo para yang artinya, kera yang jahat jangan diganggu, bila diganggu is akan memperlihatkan pantatnya. Maksudnya, dalam pergaulan antar sesama diharapkan jangan meremehkan atau melecehkan atau menghina seseorang karena bisa mengakibatkan kesulitan pada diri sendiri.

5. Kamang kinaayoan, kinombaan ne sumesena. Yang artinya, bahagian atau rezeki yang diperoleh ditentukan oleh bintang. Maksudnya, bahwa bahagia atau rezeki yang didapat ditentukan oleh yang Maha Kuasa.


Bagaimana, sangat menarik bukan? Ternyata budaya kita ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kemanusiaan loh, Bangga deh.
Orang Minahasa sangat terkenal dengan slogan Torang Samua Basudara, kita patut bangga, salut, dan terlebih lagi harus terus melestarikan yang namanya Budaya Mapalus (Sistem Gotong-Royong Masyarakat Minahasa)
Budaya Mapalus
Salah satu bentuk dari wujud kebudayaan sistem sosial adalah gotong-royong yang masih dilakukan oleh banyak suku bangsa di Indonesia. Gotong-royong adalah bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, dengan azas timbal-balik yang mewujudkan adanya keteraturan sosial dalam masyarakat. Pada dasarnya, kegiatan gotong-royong melibatkan banyak anggota suatu kelompok masyarakat.
Di kalangan masyarakat Minahasa, gotong-royong dikenal dengan istilah mapalus, pada awalnya mapalus dilakukan khusus pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang pertanian, mulai dari membuka lahan sampai memetik hasil atau panen. Kegiatan gotong-royong semacam ini berlangsung sesuai permintaan atau sesuai giliran. Ketika seorang anggota masyarakat akan melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja, maka hal tersebut disampaikan kepada kepala adat, yang selanjutnya akan mengerahkan warga masyarakat lainnya untuk ikut membantu.
Bila di antara orang-orang yang telah memberi bantuan tersebut menghadapi kondisi serupa pada suatu saat, maka orang yang telah dibantunya dulu akan balas membantunya. Pada zaman sekarang kebudayaan ini masih berlangsung ditanah Minahasa hal tersebut dapat dilihat dengan kerjasama warga untuk gotong-royong apabila ada perayaan acara besar maupun kedukaan.

Menjunjung Tinggi Nilai Kebersamaan
Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup menyendiri dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang perorangan serta antara kelompok-kelompok manusia. Sampai sejauh ini, pelaksanaan mapalus dapat berlangsung dengan baik karena ada unsur musyawarah untuk mencapai mufakat, yang secara tidak langsung menunjang rasa kebersamaan di antara warga yang terlibat dalam mapalus. 
Dengan penuh kesadaran anggota masyarakat yang lain akan membantu keluarga yang menyelenggarakan kegiatan atau pekerjaan, karena sebagai mahluk sosial yang berbudaya mereka adalah bagian dari masyarakat yang harus saling memperhatikan. Nilai kebersamaan ini mengikat para warga/ anggota masyarakat untuk tidak bertindak sendiri dalam menghadapi suatu pekerjaan atau masalah besar yang sebenarnya membutuhkan bantuan orang lain.

Dampak Modernisasi
Inilah hal yang harus dipertanggungjawabkan mengenai pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia. Mengapa kita harus selalu mengikuti jalur yang seperti ini? Apakah budaya asing dapat memberikan solusi tentang perbaikan jati diri setiap manusia? Karakter manusia itu berbeda-beda karena ini semua tergantung oleh sifat dan watak perilakunya masing-masing. Pada dasarnya dalam menyikapi tentang persoalan yang demikian ini kita justru cenderung pada bagaimana upaya penanggulangannya agar supaya jati diri kita sebagai manusia yang sejati tidak rusak.
Zaman semakin berubah sehingga perubahannya tidak mampu untuk mengontrol tingkah laku manusia sebagai mahkluk sosial yang berbudaya. Pada kenyataannya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi mengubah pola hidup manusia. Dimana setiap orang berusaha utuk menjadi yang terbaik, sehingga persaingan nampak begitu jelas. Mereka berlomba-lomba untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. 
Kelebihan yang dimiliki setiap pribadi maupun suatu kalangan justru menjadi kesombongan dan menganggap orang lain justru tidak penting sama sekali. Hal seperti itu yang harus kita perhatikan. Dimana lagi budaya gotong-royong dan saling membantu? Budaya itu tidak hanya ditunjukan dengan cara membantu sesama tetapi juga dengan cara memberikan nasehat kepada sesama dengan penuh kasih. Hal yang baik jelas harus  dipelihara karena 'Torang Samua Basudara'


Patutnya sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus mencintai budaya, melestarikan dan jangan pernah MALU untuk mengakui BUDAYA DAERAH kita.

Anda Orang Minahasa? 
‘Mari Jo Jaga Torang Pe Budaya'

Jumat, 16 November 2012

Kota Manado

Berbicara tentang Beautiful Urbanism saya rasa layak jika menyebut Manado sebagai salah satu Kota yang 'Indah'. Selain memiliki pemandangan alam yang luar biasa indah, spot-spot tertentu yang ada di Kota Manado menjadi keunikan tersendiri dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan asing yang berkunjung di Kota Tinutuan ini. Jadi berikut ini marilah kita melihat  Wajah kota Manado dari seluruh sudut kota yang telah dikumpulkan  di : http://gallery.manado.net.






Terminal Pusat Kota / Pasar 45
 
 Kota Manado Dari Tinoor

Pulau Manado Tua
 
Mega Mall Manado
 
Teluk Manado Abad 19

Emblem Manado Jaman Belanda
 
Bendi Kota Manado
 
Lapangan Terbang Sam Ratulangi

Pertokoan Mega Mall, Reklamasi Pantai Manado
 
 
Ban Hin Kiong
 
Sepeda Air di Manado Mall
 
Bahu Mall

Aerial Foto Teluk Manado

Peta Kota Manado

Jembatan Singkil Tahun 1905
Hotel Gran Puri
Hotel Gran Puri

Airport Sam Ratulangi
Airport Sam Ratulangi
Tugu Pahlawan di Pusat Kota


Monumen Yesus Memberkati



Berikut ini saya kutip dari Wikipedia segalanya tentang  Kota Manado.

Kota Manado
Kota Manado adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado seringkali disebut sebagai Menado. Motto Sulawesi Utara adalah Si Tou Timou Tumou Tou, sebuah filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi, yang berarti: "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain" atau "Orang hidup untuk menghidupkan orang lain". Dalam ungkapan Bahasa Manado, sering kali dikatakan: "Baku beking pande" yang secara harafiah berarti "Saling menambah pintar dengan orang lain".

Kota Manado berada di tepi pantai Laut Sulawesi persisnya di Teluk Manado. Taman Nasional Bunaken terletak tidak jauh dari pantai Kota Manado.

Sejarah

Kota Manado merupakan pengembangan dari sebuah negeri yang bernama Pogidon. Kota Manado diperkirakan telah dikenal sejak abad ke-16. Menurut sejarah, pada abad itu jugalah Kota Manado telah didatangi oleh orang-orang dari luar negeri. Nama "Manado" daratan mulai digunakan pada tahun 1623 menggantikan nama "Pogidon" atau "Wenang". Kata Manado sendiri merupakan nama pulau disebelah pulau Bunaken, kata ini berasal dari bahasa daerah Minahasa yaitu Mana rou atau Mana dou yang dalam bahasa Indonesia berarti "di jauh". Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan populer di antara orang-orang Eropa dengan hasil buminya. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah.

Benteng Nieuw Amsterdam di Manado pada tahun 1920-an

Pemandangan jalan di Manado pada tahun 1910-an
Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919. Dengan besluit itu, Gewest Manado ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai oleh seorang Walikota (Burgemeester). Pada tahun 1951, Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3 Mei 1951 Nomor 223. Tanggal 17 April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun 1959, Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965, Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.

Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, dimana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan dan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun dimana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367. Sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado sebagai hari jadi Kota Manado.

Geografi


Foto Manado dari udara
Kota Manado terletak di ujung jazirah utara pulau Sulawesi, pada posisi geografis 124°40' - 124°50' BT dan 1°30' - 1°40' LU. Iklim di kota ini adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 24° - 27° C. Curah hujan rata-rata 3.187 mm/tahun dengan iklim terkering di sekitar bulan Agustus dan terbasah pada bulan Januari. Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53% dan kelembaban nisbi ±84 %.
Luas wilayah daratan adalah 15.726 hektar. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer. Kota ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian dataran rendah di daerah pantai. Interval ketinggian dataran antara 0-40% dengan puncak tertinggi di gunung Tumpa.
Wilayah perairan Kota Manado meliputi pulau Bunaken, pulau Siladen dan pulau Manado Tua. Pulau Bunaken dan Siladen memiliki topografi yang bergelombang dengan puncak setinggi 200 meter. Sedangkan pulau Manado Tua adalah pulau gunung dengan ketinggian ± 750 meter.
Sementara itu perairan teluk Manado memiliki kedalaman 2-5 meter di pesisir pantai sampai 2.000 meter pada garis batas pertemuan pesisir dasar lereng benua. Kedalaman ini menjadi semacam penghalang sehingga sampai saat ini intensitas kerusakan Taman Nasional Bunaken relatif rendah.
Jarak dari Manado ke Tondano adalah 28 km, ke Bitung 45 km dan ke Amurang 58 km.

Batas Wilayah

Batas wilayah Kota Manado adalah sebagai berikut:
Utara Kabupaten Minahasa Utara dan Selat Mantehage
Selatan Kabupaten Minahasa
Barat Teluk Manado
Timur Kabupaten Minahasa

Pemerintahan

Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) nomor 4 tanggal 27 September 2000 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan di kota Manado dan PERDA nomor 5 tanggal 27 September 2000 tentang pemekaran kecamatan dan kelurahan, wilayah kota Manado yang semula terdiri atas 5 kecamatan dengan 68 kelurahan/desa dimekarkan menjadi 9 kecamatan dengan 87 kelurahan. Tabel di bawah ini adalah daftar kecamatan beserta luas dan jumlah kelurahannya, yaitu:
No. Kecamatan Luas wilayah (hektar) Jumlah kelurahan
1. Bunaken 5.212,5 8
2. Malalayang 1.640 9
3. Mapanget 4.913,55 11
4. Sario 144,8 7
5. Singkil 587,13 9
6. Tikala 1.588,4 12
7. Tuminting 700,17 10
8. Wanea 659,95 9
9. Wenang 279,5 12

Penduduk

Suku Bangsa

Saat ini mayoritas penduduk kota Manado berasal dari suku Minahasa, karena wilayah Manado merupakan berada di tanah/daerah Minahasa. Penduduk asli Manado adalah suku Bantik, suku bangsa lainnya yang ada di Manado saat ini yaitu suku Sangir, suku Gorontalo, suku Mongondow, suku Arab, suku Babontehu, suku Talaud, suku Tionghoa, suku Siau dan kaum Borgo. Karena banyaknya komunitas peranakan arab, maka keberadaan Kampung Arab yang berada dalam radius dekat Pasar '45 masih bertahan sampai sekarang dan menjadi salah satu tujuan wisata agama. Selain itu terdapat pula penduduk suku Jawa, suku Batak, suku Makassar dan suku bangsa lainnya.

Agama

Agama yang dianut adalah Kristen Protestan, Islam, Katolik, Hindu, Buddha dan agama Konghucu. Berdasarkan data BPS Kota Manado tahun 2002 (www.manadokota.bps.go.id), jumlah penduduk yang beragama Kristen/ Katolik di Manado mencapai 68 persen, sedangkan Muslim 30 persen. dan 2 persen agama lain. Meski begitu heteroginnya, namun masyarakat Manado sangat menghargai sikap hidup toleran, rukun, terbuka dan dinamis. Karenanya kota Manado memiliki lingkungan sosial yang relatif kondusif dan dikenal sebagai salah satu kota yang relatif aman di Indonesia. Sewaktu Indonesia sedang rawan-rawannya dikarenakan goncangan politik sekitar tahun 1999 dan berbagai kerusuhan melanda kota-kota di Indonesia. Kota Manado dapat dikatakan relatif aman. Hal itu tercermin dari semboyan masyarakat Manado yaitu Torang samua basudara yang artinya "Kita semua bersaudara".

Bahasa

Bahasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Manado dan wilayah sekitarnya disebut bahasa Melayu Manado (Bahasa Manado). Bahasa Manado menyerupai bahasa Indonesia tetapi dengan logat yang khas. Beberapa kata dalam dialek Manado berasal dari bahasa Belanda, bahasa Portugis dan bahasa asing lainnya.

Budaya dan Gaya Hidup

Musik tradisional dari Kota Manado dan sekitarnya dikenal dengan nama musik Kolintang. Alat musik Kolintang dibuat dari sejumlah kayu yang berbeda-beda panjangnya sehingga menghasilkan nada-nada yang berbeda. Biasanya untuk memainkan sebuah lagu dibutuhkan sejumlah alat musik kolintang untuk menghasilkan kombinasi suara yang bagus.
Secara umum kehidupan di Kota Manado sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Pusat kota terdapat di Jalan Sam Ratulangi yang banyak dibangun pusat-pusat pembelanjaan yang terletak di sepanjang jalur utara-selatan yang juga dikenal dengan tempat yang memiliki restoran-restoran terkenal di Manado. Akhir-akhir ini Manado terkenal dengan makin menjamurnya mal-mal dan restoran-restoran yang dibangun di sepanjang pantai yang memanfaatkan pemandangannya yang indah di saat menjelangnya matahari terbenam.

Kawanua

Masyarakat Manado juga disebut dengan istilah "warga Kawanua". Walaupun secara khusus Kawanua diartikan kepada suku Minahasa, tetapi secara umum penduduk Manado dapat disebut juga sebagai warga Kawanua. Dalam bahasa daerah Minahasa, "Kawanua" sering diartikan sebagai penduduk negeri atau "wanua-wanua" yang bersatu atau "Mina-Esa" (Orang Minahasa). Kata "Kawanua" diyakini berasal dari kata "Wanua". Kata "Wanua" dalam bahasa Melayu Tua (Proto Melayu), diartikan sebagai wilayah pemukiman. Sementara dalam bahasa Minahasa, kata "Wanua" diartikan sebagai negeri atau desa.

Pariwisata


Turis sedang mengendarai jetski dengan latar belakang pulau Manado Tua di lepas pantai kota Manado.

Pantai di kota Manado
Sebagai kota terbesar di wilayah ini, Manado merupakan tempat pariwisata yang penting bagi pengunjung. Ekowisata merupakan atraksi terbesar Manado. Selam Scuba dan snorkelling di pulau Bunaken juga merupakan atraksi populer. Tempat lain yang menarik adalah Danau Tondano, Gunung Lokon, Gunung Klabat dan Gunung Mahawu.
Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, kegiatan pariwisata dengan pesat tumbuh menjadi salah satu andalan perekonomian kota. Primadona pariwisata kota Manado bahkan Provinsi Sulawesi Utara adalah Taman Nasional Bunaken yang oleh sementara orang disebut sebagai salah satu taman laut terindah di dunia. Taman Laut Bunaken adalah salah satu dari sejumlah kawasan konservasi alam atau taman nasional di Indonesia. Taman Laut Bunaken terkenal oleh formasi terumbu karangnya yang luas dan indah sehingga sering dijadikan lokasi penyelaman oleh turis-turis mancanegara. Pulau Bunaken adalah salah satu dari 5 pulau yang tersebar beberapa kilometer dari pesisir pantai Kota Manado. Letaknya yang hanya sekitar 8 Km dari daratan kota Manado dan dapat ditempuh dalam sekitar setengah sampai 2 jam, menyebabkan Taman Nasional ini mudah dikunjungi.
Objek wisata lain yang menonjol di kota Manado adalah Kelenteng Ban Hin Kiong di kawasan Pusat Kota yang dibangun pada awal abad ke-19 dan diperbaiki pada tahun 1970. Klenteng ini terletak di Jalan Panjaitan. Klenteng ini terdiri dari bangunan yang dihiasi dengan ukiran-ukiran naga dan tongkat kayu berapi. Saat yang paling baik untuk mengunjungi klenteng ini yaitu pada saat Tahun Baru Imlek, saat dipertunjukkannya tarian tradisional Tionghoa. Juga pada saat kedatangan parade tradisional Tionghoa, Tai Pei Kong yang berasal dari abad ke-14. Peristiwa tersebut merupakan festival "Taoist" tahunan terbesar yang diadakan di Asia Tenggara, sehingga menarik pelancong dari negara lain. Lokasi wisata lainnya juga adalah Museum Negeri Sulawesi Utara dan Monumen (Tugu Peringatan) Perang Dunia Kedua.


Sebuah monumen yang diresmikan pada akhir tahun 2007 dan menjadi ikon baru kota Manado adalah Monumen Yesus Memberkati. Bangunan ini didirikan di atas bukit di perumahan Citraland Manado dan memiliki ketinggian 50 meter di atas permukaan tanah. Bangunan yang diprakarsai oleh Ir. Ciputra ini merupakan monumen Yesus Kristus yang tertinggi di Asia dan ke dua di dunia setelah Christ the Redeemer.
Selain memiliki objek-objek wisata yang menarik, salah satu keunggulan pariwisata kota Manado adalah letaknya yang strategis ke objek-objek wisata di hinterland, khususnya di Minahasa yang dapat dijangkau dalam waktu 1 s/d 3 jam dari kota Manado. Objek-objek wisata tersebut antara lain, Vulcano Area di Tomohon, Desa Agriwisata Rurukan-Tomohon, Panorama pegunungan dan Danau Tondano, Batu Pinabetengan dan Taman Purbakala Waruga Sawangan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara.
Karena potensi wisata yang besar tersebut maka industri pariwisata di kota Manado telah semakin tumbuh dan berkembang yang antara lain ditandai dengan cukup banyaknya hotel dan sarana pendukung lainnya. Sampai tahun akhir tahun 2001, terdapat 67 buah hotel/penginapan, 15 buah biro perjalanan, 223 buah restoran dan rumah makan dari berbagai kelas.
Oleh karenanya meskipun cukup terpengaruh oleh krisis ekonomi dan situasi nasional yang kurang kondusif, tetapi pariwisata di kota Manado tetap berlangsung. Pada tahun 1998 kunjungan wisatawan mancanegara adalah 34.509 orang, menjadi 11.538 orang pada tahun 2000 dan agak meningkat pada tahun 2001 menjadi 12.301 orang. Sedangkan wisatawan Nusantara pada tahun 1998 berjumlah 432.993 orang, kemudian turun menjadi 279.014 orang pada tahun 2000 dan terakhir pada tahun 2001 agak meningkat menjadi 291.037 orang.

Manado Kota Pariwisata Dunia 2010

Untuk meningkatkan potensi pariwisata Manado, Jimmy Rimba Rogi sebagai Walikota periode 2005 - 2010, mencanangkan Manado sebagai Kota Pariwisata Dunia 2010, pencanangan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan potensi pariwisata di Kota Manado sehingga dapat diperhitungkan sebagai tujuan wisata dunia kelak. Beberapa kebijakannya yang paling dikenal adalah dengan melakukan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang telah lama berdagang di Taman Kesatuan Bangsa atau dulunya disebut Pasar ‘45 dan mengembalikan fungsi trotoar sebagai tempat pejalan kaki bukan sebagai tempat berjualan PKL. Upaya yang dilakukannya sangat berkontribusi dalam hal diraihnya kembali penghargaan Adipura untuk kota Manado pada tahun 2007.

Pusat Perbelanjaan dan Hiburan

Pusat perbelanjaan di Kota Manado mulanya terkonsentrasi di seputar Taman Kesatuan Bangsa (TKB)atau Pasar‘45. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi kota Manado, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, industri properti dan retail di Manado berkembang cukup pesat. Bermula dari proyek reklamasi pantai yang dilakukan selama 10 tahun lebih, dibangun setelah jalan tepi pantai atau boulevard diresmikan tahun 1993 dan dinamai Jalan Piere Tendean atau yang lebih dikenal dengan Manado Boulevard.
Setelah reklamasi pantai selesai dibangulah proyek raksasa dengan dibukanya pusat-pusat perbelanjaan modern baru yaitu Mega Mall Manado, Manado Town Square, Blue Banter City Walk, IT Center Manado, Bahu Mall dan Mega Trade Center. Di sepanjang jalan ini pun terdapat beberapa hotel berbintang, restoran dan cafe yang menjajakan beraneka ragam makanan dan buka hingga larut malam. Pusat cinderamata khas manado dapat ditemukan di Jalan B.W. Lapian. Terdapat beberapa toko suvenir yang menjual makanan, busana, kerajinan tangan khas Manado/Sulawesi Utara.

Makanan khas

Makanan khas dari Kota Manado antara lain, Tinutuan yang terdiri dari berbagai macam sayuran. Tinutuan bukanlah bubur, sebagaimana selama ini orang mengatakannya sebagai bubur Manado. Selain Tinutuan, terdapat Cakalang Fufu yaitu ikan cakalang yang diasapi, ikan roa, Paniki (masakan dari kelelawar) dan RW (er-we) yaitu masakan dari daging anjing, babi Putar (1 ekor babi dibakar dengan cara diputar di atas bara api), biasanya dihidangkan di pesta-pesta, Babi Isi Bulu (terbuat dari daging babi yang diramu dengan bumbu-bumbu khas manado dan dibakar di dalam bambu). Terdapat juga minuman khas dari daerah Manado dan sekitarnya yaitu "saguer" yaitu sejenis arak atau tuak yang berasal dari pohon enau. Saguer ini memiliki kandungan alkohol, Cap Tikus (minuman beralkohol tinggi dari proses fermentasi).
Makanan khas kota Manado lainnya yang juga cukup terkenal adalah nasi kuning yang cita rasa dan penyajiannya berbeda dengan nasi kuning di daerah lain. Selain itu ada juga masakan kepala ikan kakap bakar. Dabu-dabu adalah sambal khas Manado yang sangat populer, dibuat dari campuran potongan cabe merah, cabe rawit, irisan bawang merah dan tomat segar yang dipotong dadu dan terakhir diberi campuran kecap.
Untuk makanan ringan, Manado juga punya makanan khas sejenis asinan yaitu gohu dan es kacang. Gohu dibuat dari irisan buah pepaya yang direndam dalam larutan asam cuka, gula, garam, jahe dan cabe. Selain itu ada juga kue seperti lalampa (lemper berisi ikan cakalang yang diisi dalam segumpalan beras ketan dan dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar), panada (sejenis roti goreng berisi ikan cakalang dan dibentuk dengan pilinan pada bagian tepinya), apang,klapertart manado, kolombeng, panekuk,dodol manado,kueku, pinende, biapong (babi, wijen, "unti" (terbuat dari kelapa)). Dan yang tidak ketinggalan adalah, nasi jaha yang terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan, jahe, bawang merah dan lain-lain, kemudian dimasukan ke dalam bambu lalu dibakar.

Ekonomi

Sebagian besar penduduk Kota Manado bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), guru atau pegawai swasta (41,44%), sebagai wiraswasta (20,57%), pedagang (12,85%), petani/peternak/nelayan (9,17%), buruh (8,96%). Sisanya bergerak di sektor jasa dan lain-lain (7%).
Angka Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) Kota Manado tahun 2000 adalah Rp. 2,14 trilyun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan angka tahun 1994 yang berjumlah Rp. 703,87 milyar. Tingkat pertumbuhan yang dicapai dalam kurun waktu tersebut rata-rata 6,11% per tahun. Pada tahun 1994 sampai 1996 angka pertumbuhan berada di atas 10% kemudian melambat menjadi 2,92% pada tahun 1997 dan 0,32% ditahun 1998 dimana merupakan angka terendah. Pada tahun 1999, pertumbuhan meningkat lagi menjadi 1,60% dan ditahun 2000 menjadi 5,62%.
Sejak munculnya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997, perekonomian kota Manado sangat terpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka pengangguran yang diperkirakan pada tahun 2000 masih sebesar 20.465 orang atau 13.67% dan meningkatnya jumlah keluarga miskin sebanyak 19.754 Kepala Keluarga (KK) atau 24,60%. Pada tahun 1999, terdapat indikasi adanya pemulihan perekonomian kota yang signifikan. Pendapatan perkapita kota Manado naik dari Rp 1.753.482 pada tahun 1994 menjadi Rp 4.452.672 pada tahun 2000.
Perekonomian kota Manado khususnya terdiri dari sektor perdagangan, perhotelan dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Pada tahun 1996 peran ketiga sektor utama ini dalam pembentukan PDRB adalah sejumlah 68,74%. Dalam kurun waktu 5 tahun, peran ketiga sektor ini cenderung semakin dominan yang dilihat dari kontribusinya pada tahun 2000 yang meningkat menjadi 74,68%. Laju inflasi kota Manado selama kurun waktu dua tahun terakhir (2000-2001) sangat berfluktuatif. Pada tahun 2000 sempat mengalami deflasi sebanyak lima kali yaitu masing-masing pada bulan Januari sebesar –0,25%, April –0,08%, Mei -0,13%, Agustus -0,85% dan Desember -0,16%. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada bulan pada bulan Oktober yaitu sebesar 4,05%. Sehingga secara kumulatif inflasi yang terjadi di Manado sebesar 11,41%. Pada tahun 2001 terjadi deflasi sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan Februari sebesar –0,56%, Agustus -0,23% dan Desember sebesar –0,26%. Sedangkan inflasi tertinggi pada tahun 2001 terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 2.83% dimana secara kumulatif inflasi pada tahun 2001 mencapai 13,30%.

Transportasi

Udara


Bandar Udara Sam Ratulangi
Kota Manado melalui bandar udaranya, Sam Ratulangi terhubung dengan beberapa kota besar lain di Indonesia seperti, Jakarta, Surabaya, Makassar dan Balikpapan. Selain itu bandara ini juga mempunyai penerbangan langsung dari dan ke luar negeri yaitu Singapura, Manila, Kuala Lumpur (mulai 12 September 2008) dan Davao, Filipina. Bandara yang mengalami renovasi pada tahun 2001 ini merupakan salah satu dari 11 pintu gerbang utama pariwisata di Indonesia. Dengan panjang landas pacu sepanjang 2650 m dan lebar 45 m, bandara ini sanggup untuk didarati pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 777-200 dan Airbus A330. Terminal penumpangnya memiliki fasilitas penunjang berstandar internasional dan dilengkapi dengan empat buah garbarata.

Laut

Dermaga di Manado umumnya dilayani oleh kapal-kapal berukuran kecil. Hal ini dikarenakan lokasi perairan Manado yang berdekatan dengan lokasi Taman Laut Bunaken yang dilindungi dan juga perairan yang cukup dangkal. Pada umumnya, kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan Manado adalah kapal dengan tujuan Kepulauan Sangir dan Kepulauan Talaud. Speed boat dari dan menuju Bunaken umumnya berlabuh di dermaga ini. Kapal-kapal berukuran besar milik PT. Pelni berlabuh di kota Bitung, berjarak kurang lebih 40 km sebelah timur Manado.

Darat

Sistem transportasi darat Kota Manado dilayani oleh minibus angkutan kota yang biasa disebut mikrolet, taksi argo dan Bus DAMRI, tapi bus yang beroprasi di dalam kota sudah tidak ada. Sebagian besar rute dalam kota dilayani oleh mikrolet yang menghubungkan beberapa terminal bus dalam maupun luar kota dengan pusat kota Manado. Mikrolet umumnya beroperasi hingga pukul 22.00 wita (hari kerja) atau pukul 00.00 wita (akhir pekan). menaiki transportasi umumnya mikrolet di manado ada yang unik, umumnya Mikrolet di manado sudah di modifikasi dan dilengkapi dengan sound system, ada juga yang menaruh layar LCD bahkan ada juga yang memodifikasi bagian interior mobil, ini untuk memenuhi tingkat kenyamanan penumpang dan taksi umumnya melayani rute-rute ke luar kota sedangkan Bus DAMRI melayani rute Bandara - Terminal Bus luar kota di Malalayang.

Media Online

Media online yang tersedia antara lain:

Media Cetak

Saat ini di Manado terdapat beberapa surat kabar lokal, antara lain: harian pagi Manado Post, Koran Manado, Harian Komentar, Tribun Sulut, Tribun Manado dan lain-lain.

Radio

Beberapa tahun belakangan jaringan radio nasional juga membuka cabang di kota manado seperti Delta FM, Trijaya FM, Smart FM dan Cosmofemale FM, disamping radio-radio lokal yang sudah lama melakukan penyiaran di kota ini, seperti Radio Manado Memora, Montini, ROM2 dan KDFM. Selain itu terdapat juga radio komunitas yang dikelola oleh berbagai masyarakat di daerah pinggiran Manado.

Televisi

Selain TVRI Stasiun Manado, terdapat beberapa TV swasta lokal yang beroperasi di Manado yaitu TV5 Filipina, Pacific TV dan GOTN (Gospel Overseas Television Network). Dua TV lokal lainnya, yaitu Televisi Manado dan Bunaken TV sempat mengudara untuk beberapa waktu, akan tetapi karena kesulitan memperoleh pembiayaan melalui iklan, kedua TV tersebut tidak lagi mengudara. Semua TV swasta nasional memiliki menara relay di Manado, yaitu RCTI, SCTV, Metro TV, Indosiar, Trans TV, Trans 7, TV One, Global TV, TPI dan Anteve. Saat ini pelanggan TV kabel sudah mulai berkembang di Manado karena banyak warga Manado yang tertarik terhadap siaran-siaran film dan hiburan luar negeri, seperti HBO, Star Movies, FOX dan lain-lain.
Nah bagaimana? Manado layak kan disebut sebagai One Of Beautifull City..  Mari sama-sama jaga Kota kita.. :)